TOKYO — Jepang berambisi memimpin penjualan mobil elektrik di dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut manufaktur kendaraan Jepang sedang berupaya menjadikan sistem stasiun pengisian ulang listrik kendaraan yang ada di negaranya sebagai standar global, termasuk di Amerika Serikat.

Konon beberapa manufaktur kendaraan di Jepang, termasuk Nissan dan Toyota, bersama perusahaan listrik negara dan pemerintah setempat, sedang mengkaji rencana tersebut.

Menurut Tokyo Electric Power Co, strategi itu merupakan kunci untuk mencapai tujuan agar kendaraan-kendaraan elektrik buatan Jepang lebih mudah dikonsumsi dunia. Stasiun pengisian ulang listrik kendaraan yang dihasilkan Jepang diharapkan mampu memberikan kecepatan pengisian dan mudah dalam aplikasinya.

“Yang perlu kita lakukan adalah membuat standar protokol ini di luar Jepang,” kata ketua Tokyo Electric Power Co Tsunehisa Katsumata. Dia juga menyebut bahwa koalisi untuk proyek besar itu disebut CHAdeMo dan terdiri atas 158 perusahaan mitra.

Katsumata menambahkan bahwa saat ini yang perlu dipikirkan adalah menciptakan model mesin pengisian yang simpel, bisa diampikasi semua kendaraan elektrik buatan Jepang, dan murah bila dikembangkan.

Untuk diketahui, empat tahun lalu Tokyo Electric Power bersama Fuji Heavy Industries, pembuat merek Subaru, telah membuat standar pengisian ulang listrik kendaraan di Jepang. Sementara itu, Nissan, Toyota, Fuji Heavy dan Mitsubishi Motors Corp, dikabarkan juga akan menerapkan sistem itu bagi kendaraan-kendaraan listrik buatannya. [dp] forwot.wordpress.com

0 komentar